Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Pages

Rabu, 12 Maret 2014

Resensi

Judul buku                 : Ketika Cinta Bertasbih
Penulis                       : Habiburrahman El Shirazy
Penerbit                    : PT. Sinemart Indonesia bekerja sama dengan Basmala Adikarya          Legendaris
Tebal                          : 735 halaman                                           
Setelah sukses dengan AYAT – AYAT CINTA, ternyata Allah menentukan takdirNya, bahwa kemudian akan lahir novel Habiburrahman El Shirazy berikutnya yang lebih mengguncang dan mencengangkan, meskipun oleh segelintir khalayak dinilai lebih mengerutkan dahi saat membacanya daripada AYAT – AYAT CINTA.
Novel yang dimaksudkan adalah KETIKA CINTA BERTASBIH. Dikatakan lebih mengguncang dan mencengangkan karena memang novel ini lebih tebal, laris, membumi, dan lebih megaspektakuler edisi filmnya dibanding pendahulunya, bujetnya sangat tinggi, konon sampai 40 miliar, shooting asli di Mesir, bahkan di luar industri perfilman negeri para nabi itu, film KETIKA CINTA BERTASBIH  disebut – sebut sebagai film pertama di dunia yang berhasil shooting di Universitas Al Azhar, diputa r serentak di 8 negara dan 3 benua. Kualitas prestasi ini jelas sulit dicari tandingannya di jagat sastra tanah air.
Kesuksesan KETIKA CINTA BERTASBIH   tak lebih karena misi dan ruh yang ditiupkan pengarangnya  adalah misi atau ruh kemuliaan, mengajak pembacanya untuk menyayangi keluarganya, mandiri, bertanggung jawab dan siap menghadapi kerasnya hidup dengan cinta dan pengorbanan. Ruh kemuliaan ini terpancar dalam karakter tokoh utamanya yaitu Abdullah Khairul Azzam. Novel ini menceritakan tentang percintaan antara anak manusia yang didasarkan pada kecintaan terhadap Tuhan Yang  Maha Pengasih. Bermacam- macam karakter manusia ditampilkan secara terperinci sehingga menimbulkan daya tarik tersendiri. Penokohan para karakternya sangat lengkap dengan latar belakang sosial, budaya, pendidikan yang spesifik. Gambaran setting ceritanya juga sangat meyakinkan. Buku ini juga tak hanya indah dibaca namun juga membangun jiwa. Selintas tampaknya novel ini berkisah tentang percintaan anak muda dengan segala lika-likunya. Setelah kita mendalaminya, ternyata bukan hanya sekedar deretan kisah cinta, tapi juga merupakan pembelajaran akhlak mulia dalam hubungannya dengan pergaulan antarindividu. Bagaimana cara seseorang menghadapi orang lain yang tak sepaham latar belakangnya, atau menghadapi sahabat yang cengeng ketika putus cinta, sementara dia sendiri baru saja merasakan lamarannya yang ditolak. Banyak sekali solusi dalam menghadapi kesulitan hidup ditampilkan, namun tehnik penyampaiannya terasa sangat indah, wajar, masuk akal, halus, kreatif, dan meyakinkan. KETIKA CINTA BERTASBIH  adalah semacam guide hidup untuk berubah dan membawa perubahan bagi diri dan lingkungan. Indonesia sepatutnya bangga dengan karya terbaik dari salah satu anak bangsa terbaiknya ini.

0 komentar:

Posting Komentar